LATAR BELAKANG
Dalam hidip ini, pandangan hidup ternyata
sangat penting, baik untuk kehidupan sekarang maupun akan datang. Pandangan
hidup merupakan bagian hidup manusia, karena tidak ada seorang pun yang hidup
tanpa pandangan hidup meskipun
tingkahnya berbeda-beda.
Menurut Koendjaraningrat, pandangan hidup
adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, yang dipilih secara
selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat. Pandangan hidup
terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup, semuanya itu tidak dapat
dipisahkan dengan kehidupan.
Dalam hidup ini kita sangat membutuhkan pandangan
hidup, karena pandangan hidup akan mengacu kita pada kehidupan yang lebih baik
dan memotifikasi kita untuk menggapai sesuatu yang kita inginkan.
A.
Pandangan Hidup dan Ideologi
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan-hidup kita akan menganut prinsip-hidup yang bersesuaian dengannya, dan Kita pun akan menganut pola-pikir yang bersesuaian dengan prinsip-hidup kita. Apapun agama yang kita anut lantaran kelahiran, awalnya, kita mungkin belum punya sebentuk pandangan hidup tertentu yang pasti, Kita masih menjalani hidup secara coba-coba, dengan meraba-raba. Di dalam menjalaninya selama ini, mungkin kita telah tabrak sana tabrak sini, sampai dengan menemukan sebentuk pandangan hidup yang rasanya cocok, sesuai dengan kondisi fisiko-mental kita. Apa yang kita perlukan untuk menjalani hidup ini bukanlah yang rasanya cocok atau yang kita senangi, melainkan yang baik dan mendatangkan kebaikan buat kita dan orang lain, bahkan bila mungkin, ia juga bisa mendatangkan kebaikan buat sebanyak-banyaknya orang. Disinilah kita perlu amat berhati-hati.
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan-hidup kita akan menganut prinsip-hidup yang bersesuaian dengannya, dan Kita pun akan menganut pola-pikir yang bersesuaian dengan prinsip-hidup kita. Apapun agama yang kita anut lantaran kelahiran, awalnya, kita mungkin belum punya sebentuk pandangan hidup tertentu yang pasti, Kita masih menjalani hidup secara coba-coba, dengan meraba-raba. Di dalam menjalaninya selama ini, mungkin kita telah tabrak sana tabrak sini, sampai dengan menemukan sebentuk pandangan hidup yang rasanya cocok, sesuai dengan kondisi fisiko-mental kita. Apa yang kita perlukan untuk menjalani hidup ini bukanlah yang rasanya cocok atau yang kita senangi, melainkan yang baik dan mendatangkan kebaikan buat kita dan orang lain, bahkan bila mungkin, ia juga bisa mendatangkan kebaikan buat sebanyak-banyaknya orang. Disinilah kita perlu amat berhati-hati.
Sedangkan Ideologi adalah kumpulan ide
atau gagasan. Kata ideologi diciptakan
oleh Destutt de Tracy pada abad
ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide”. Ideology berasal dari bahasa
Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan
atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah
sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan
sistematis. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai
oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang
dijunjung tinggi. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif,
sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkanWeltanschauung), secara umum
(lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat
Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan
pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada
masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik.
B.
Cita-Cita
Cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi. Dengan kata lain cita-cita merupakan keinginan, harapan, atau tujuan manusia yang selalu ada dalam pikirannya dan akan terus bertambah tinggi seiring bertambahnya usia manusia mtersebut. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita adalah perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita juga merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu. Berikut ada beberapa faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita-citanya :
3
Faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita-citanya
antara lain:
- Manusia itu sendiri
- Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita-cita tersebut
- Seberapa tinggi cita-cita yang ingin dicapai.
- Manusia itu sendiri
- Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita-cita tersebut
- Seberapa tinggi cita-cita yang ingin dicapai.
2
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapai tidaknya cita-citanya antara lain:
- Faktor
yang menguntungkan
- Faktor yang menghambat.
- Faktor yang menghambat.
C. Makna Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada
hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yagn sesuai dengan
norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya
manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia
cenderung berbuat baik. Sebagai mahluk pribadi, manuda dapat menentukan sendiri
a pa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan buruk itu ditentukan oleh suara
hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang,
untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau
tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakin untuk diri sendiri.
Suara hati selalu memilik yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat
yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau seseorang berbuat sesuatu sesuai
dengan bisikan hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti baik. Jadi
berbuat dan bertindak menurut suara hati, maka tindakan itu adalah baik. Jadi
baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian harus
dinilai dan diukur menurut suatu atau pendapat umum. Jadi kebajikan adalah
perbuatan yang sesuai dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum
Tuhan. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya,
karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki
tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang adalah: factor
pembawaan, factor lingkungan dan pengalaman.
D.
Usaha dan Perjuangan
Usaha
perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus
kerja keras untuk kelangsungan hidupnya. Pejuangan untuk hidup sudah menjadi
kodrat manusia. Tanpa usaha dan pejuangan manusia tidak dapat hidup dengan
sempurna. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus bekerja keras.
Apabila seseorang bercita-cita menjadi seorag ilmuwan, ia harus rajin belajar
dan tekun serta memenuhi semua ketetuan akademik.
Kerja
keras itu dapat dilakuakan dengan ilmu dari manapun, dilakukan dengan jasmani atau dengan kedua duanya. Para
ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otaknya/ilmu nya dari pada jasmani
nya. Kerja keras pada dasarnya
menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh
kemampuannya. Karena kemampuan terbatas itu lah yang timbul perbedaan tingkat
kemakmuran antara manusia satu dengan manusia lainnya.
Kemampuan
itu terbatas pada fisik dan keahliannya. Orang yang bekerja dengan berfisik
lemah memperoleh hasil sedikit, keterampialn akan memperoleh penghasilan lebih
banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai keterampilan. Karna
itu mencari ilmu dan keahlian itu keharusan dalam kehidupan seseorang.
Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra: “tuntunlah ilmu dari bulan
samapai liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “long life education”.
Contoh dari usaha atau
perjuangan: seorang ayah untuk dapat menghidupi keluarganya, ia harus berusaha
bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya agar kebutuhan nya dapat
terpenuhi.
E. Keyakinan
dan Kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan
yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari kata akal atau kekuasaan Tuhan
yang terbagi atas 3 aliran yakni :
Aliran naturalisme.
Aliran intelektualisme.
Aliran gabungan.
a.
Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang
merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan.
Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan
menciptakan alam semesta lengkap dengan aturan-aturannya, secara mutlak
dikuasai Tuhan. Manusia sebagai makhluk tidak mampu menguasai alam ini, karana
manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha/berencana tetapi Tuhan yang
menentukan. Aliran naturalisme berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin
juga tidak ada Tuhan. Lalu mana yang benar, yang benar adalah keyakinan. Jika
kita yakin Tuhan itu ada maka kita katakan Tuhan ada. Bagi yang tidak yakin,
dikatakan Tuhan tidak ada yang ada hanya natur.
Bagi yang percaya Tuhan, Tuhan itulah kekuasaan tertinggi,
manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, karana itu manusia mengabdi kepada Tuhan
berdasarkan ajaran-ajaran Tuhan yaitu agama. Apabila aliran naturalisme ini
dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari
Tuhan. Jadi pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran Tuhan melalui
agamanya. Manusia yakin bahwa kebajikan itu diridhoi oleh Tuhan pandangan hidup
yang dilandasi keyakinan bahwa Tuhanlah kekuasaan yang tertinggi, yang
menentukan segala-galanya disebut pandangan hidup keagamaan .
B.
Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini logika / akal.
Manusia mengutamakan akal, dengan akal manusia berpikir, mana yang benar
menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati
nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir (akal) kebajikan itu dapat
dicapai dengan sukses dengan akal diciptakan teknologi. Akal berasal dari
bahasa Arab, artinya kalbu, yang berpusat di hati, sehingga timbul istilah
“hati nurani”, artinya daya rasa. Di barat hati nurani ini menipis, justru yang
menonjol adalah akal yaitu logika berpikir. Karena itu aliran ini banyak dianut
di kalangan barat. Di timur orang mengutamakan hati nurani yang baik menurut
akal belum tentu baik menurut hati nurani.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup ini
dilandasi oleh keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup
ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Benar menurut akal
itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan
akal. Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan
kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah laku dan perbuatan itu
bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap
individu. Karena itu individu yang berakal dapat menguasai individu yang
berpikir rendah.
c.
Aliran Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib
dan juga akal, kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya
adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan,
yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dunilai dengan akal,
baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang
benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka
akan timbul dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat
didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomer duakan, kekuatan
gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan , dan logika berpikir
tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir
kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme. Apabila
dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari
keyakinan secara berimbang, akal dalam arti baik sebagai logika berpikir maupun
sebagai daya rasa, logika berpikir baik secara individual maupun secara
kolektif pandangan hidup ini disebut sosialisme. Religius. Kebajikan yang
dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima oleh
hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.
F.
Langkah berpandangan hidup yang baik
Manusia
pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya.Bagaimana kita
memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yangbersangkutan. Ada
yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapaitujuan dan ada
pula yang memperlakukan sebagai sarana kesejahteraan, ketenteraman
dansebagainya.Maka kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup
ini. Karenahanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat
memperlakukan pandanganhidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita
dengan baik. Maka dari itu di bawah inibeberapa langkah-langkah dalam
berpandangan hidup yang baik, sebagat berikut:
a. Mengenal
Mengenal
ini merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertamadan setiap
aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.Tentunya
kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup.
b.
Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang balk
adalah mengcrti. Mengerti di sinidimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup
itu sendiri. Bila dalam bernegara kita
berpandangan
pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila
dan bagaimana
mengatur kehidupan bernegara. Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada
agama islam, hendaknya kita mengerti apa itu AlQur‟an, hadits dan ijmak itu dan
bagaimana ketiganya itu mengatu
kehidupan baik di dunia
maupun
di akherat. Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan dan mana Al Qur‟an,
hadits,dan ijmak itu. Sehingga dengan demikian mempunyai suatu konsep
pengrrtian tentangpandangan hidup Islam itu.
c. Menghayati
Langkah
selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati
pandangan hidup kita memperoleh
gambaran
yang tepat dan benar
mengenai pandangan hidup itu sendiri.Mcnghayati di sini dapat diibaratkan
menghayati nilai-nilai yang terkandungdidalamnya, yaitu dengan memperluas dan
memperdalam pengetahuan mengenai pandanganhidup itu scndiri. Dengan menganalisa
dan bertanya kepada orang yang lebih mampu dalam pemahaman
pandangan hidup.
d.
Meyakini
Setelah
mengetahui kebenaran dan validitasnya, baik secara kemanusiaan, maupunditinjau
dan segi kemasyarakatan maupun bernegara dan dan kehidupan di akherat,
makahcndaknya kita menyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu.
Meyakini memerupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat
mencapai suatu tujuan hidupnya.Dengan yakin
(meyakini) berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlasterhadap pandangan
hidup itu. Adanya sikap menerima secara ikhlas ini maka adakecenderungan untuk
selalu brrpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dantindakannya atau
setidak-tidaknya tingkah laku dan tindak-tanduknya selalu dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya.
e. Mengabdi
Pengabdian merupakan suattu hal yang penting dalam mcnghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih – lebih
oleh orang lain.Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedang
perwujudan manfaat mengabdi
ini dapat dirasakan oleh pribadi
kita sendiri. Dan mengabdi itu sendiri bisa
terwujud
di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat. Dampak
berpandangan hidup Islam yang antara lain yaitu mengabdi kepada orang kedua
orang tua. Jadi
bila kita sudah mengenal, mengerti, menghayati dan meyakini pandangan hidupini,
maka selayaknya disertai dengan pengabdian Dan pengabdian maka hendaknya
dijadikanpakaiannya baik dalam waktu tenteram lebih-lebih bila menghadapi
hambatan dan tantangan.
f. Mengamankan
Proses
mengamankan merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikitkemungkinan
bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankanini.
Langkah yang terakhir ini merupakan langkah yang terberat dan
benar-benarmembutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala
sesuatu demitetap tegaknya pandangan hidup itu.Misalnya seorang yang beragama
Islam dan berpegang teguh kepada pandanganhidupnya, lain suatu ketika dia
dicela baik secara langsung ataupun secara tidak Iangsung,maka jelas dia tak
menenima celaan itu. Bahkan bila ada orang yang ingin merusak ataubahkan ingin
memusnahkan agama Islam baik terang-terangan ataupun secara diam-diam,sudah
tentu dan sudah selayaknya bila kita mengadakan tindakan terhadap segala
sesuatuyang menjadi pengganggu. Dengan kata lain para pengikut pandangan hidup
Islam akanbertindak untuk mengamankan terhadap segala tindakan yang bermaksud
atau inginmengganggu salah satu diantara pandangan hidup itu, pasti ditindak
selain oleh Allah kelak juga oleh para
pengikut Islam itu sendiri.
Studi
Kasus
Di negara kita sekarang
ini, semakin maraknya kasus terorisme. Masalah ini terjadi akibat kurang
tepatnya pandangan suatu orang terhadap masalah kehidupan sehari – hari. Mereka
menafsirkan atau mengartikan suatu ajaran secara sepotong – sepotong dan hanya
berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tidak melihat keadaan sekitar yang
diperkirakan secara logika sehingga mendapatkan penjelasan yang kurang tepat.
Mereka berpandangan bahwa semua orang yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka dan itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk terciptanya kehidupan yang aman dan sejahtera. Padahal kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka terhadap masalah tersebut adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang keliru itu disadarkan untuk kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan atau dimusnahkan.
Tetapi pandangan seperti itu seperti sudah mendarah daging pada diri mereka dan orang – orang pengikutnya. Bahkan mereka menganggap kalau melakukan hal tersebut akan mendapat suatu pahala yang besar dan kalaupun mereka meninggal dalam menjalankan aksi mereka tersebut dianggap sebagai mati syahid (mati di jalan Allah swt). Padahal kalau diamati justru perbuatan yang mereka lakukan itu sangat merugikan orang lain, seperti menghilangkan nyawa orang lain pasti keluarga yang ditinggalkan itu akan menyimpan duka yang sangat mendalam dan bahkan sulit untuk dihilangkan. Banyak anak kecil yang kehilangan orang tuanya, para orang tua kehilangan lapangan pekerjaan, dan sebagainya.
Mereka juga tidak segan untuk menyebarkan ajarannya tersebut kepada orang – orang yang ada disekitarnya sehingga pengikut semakin banyak. Dan hal tersebut tidak akan berhenti sebelum apa yang mereka inginkan tercapai.
Meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak yang tertangkap, tetapi terorisme masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan bahwa ajaran yang mereka ajarkan masih belum mati dan terus berjalan sehingga siapa saja bisa menerukan ajaran tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada.
Mereka berpandangan bahwa semua orang yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka dan itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk terciptanya kehidupan yang aman dan sejahtera. Padahal kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka terhadap masalah tersebut adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang keliru itu disadarkan untuk kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan atau dimusnahkan.
Tetapi pandangan seperti itu seperti sudah mendarah daging pada diri mereka dan orang – orang pengikutnya. Bahkan mereka menganggap kalau melakukan hal tersebut akan mendapat suatu pahala yang besar dan kalaupun mereka meninggal dalam menjalankan aksi mereka tersebut dianggap sebagai mati syahid (mati di jalan Allah swt). Padahal kalau diamati justru perbuatan yang mereka lakukan itu sangat merugikan orang lain, seperti menghilangkan nyawa orang lain pasti keluarga yang ditinggalkan itu akan menyimpan duka yang sangat mendalam dan bahkan sulit untuk dihilangkan. Banyak anak kecil yang kehilangan orang tuanya, para orang tua kehilangan lapangan pekerjaan, dan sebagainya.
Mereka juga tidak segan untuk menyebarkan ajarannya tersebut kepada orang – orang yang ada disekitarnya sehingga pengikut semakin banyak. Dan hal tersebut tidak akan berhenti sebelum apa yang mereka inginkan tercapai.
Meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak yang tertangkap, tetapi terorisme masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan bahwa ajaran yang mereka ajarkan masih belum mati dan terus berjalan sehingga siapa saja bisa menerukan ajaran tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada.
NAMA: YUNITA EKAMULYATI
NPM: 19513603
Tidak ada komentar:
Posting Komentar