1. Anita Dwi Jayanti (Kel
1)
Q: Bagaimana seandainya pandangan hidup seseorang berubah-rubah? Apakah
bisa?
A: Ya, pandangan hidup seseorang dapat berubah-rubah seiring dgn
bertambahnya umur, wawasan serta pengalaman orang tsb. Biasanya pandangan hidup
didapat bersamaan dgn pencarian jati diri.
2. Ririn Andarini (Kel 2)
Q: Apakah pandangan hidup seseorang dipengaruhi faktor keluarga atau
tidak?
A: Ya, faktor keluarga dpt berpengaruh terhadap pandangan hidup
seseorang. Karena, seperti yg sudah kami bicarakan sebelumnya, keseharian
kebanyakan individu dilakukan bersama keluarga. Oleh sebab itu, apa yg
diajarkan atau apa yg dipelajari individu tsb dalam keluarganya dpt
mempengaruhi cara berfikir serta pandangan hidup individu tsb.
3. Vilvi Gita Favori (Kel
3)
Q: Apakah langkah berpandangan hidup yg baik harus dijalankan sesuai
aspek berpandangan hidup yg baik?
A: Ya, jelas. Seperti judulnya "Langakah-langkah berpandangan hidup
yg baik" jadi apabila salah satu langkah itu tdk dilakukan, maka tdk dpt
dikatagorikan sbg langkah-langkah berpandangan hidup yg baik.
4. Kurniawan Wicaksono (Kel
4)
Q: Bisa tdk ideologi Indonesia ditambah menjadi dua dgn ideologi komunis
seperti di Cina?
A: Tidak bisa. Karena menurut kami, ideologi itu sbg identitas negara.
Proklamator kita, Soekarno, telah menetapkan ideologi pancasila sbg ideologi
bangsa kita. Dan dahulu, partai komunis ditentang di Indonesia. Jadi, tdk bisa
ideologi kita, ideologi pancasila, ditambah dgn ideologi komunis.
5. Syarah Syabina (Kel 5)
Q: Apakah contoh aliran sosialisme?
A:
6. Dwanny Kinanti (Kel 6)
Q: Bagaimana jika ada sebuah keluarga yg masih benar-benar kolot, yg
apapun keinginan orang tuanya harus dituruti sang anak. Orang tua itu menyuruh
anaknya utk meneruskan perusahaan keluarga, tetapi di satu sisi sang anak juga
mempunyai cita-cita yg ingin ia raih. Apabila sang anak tidak mau menuruti
keinginan orang tuanya tsb, orang tuanya mengancam tidak akan menganggap ia sbg
anaknya lagi dan disuruh meninggalkan rumah. Apakah yg harus dilakukan sang
anak? Kalau ia mengikuti kehendak orang tuanya, bagaimana dgn cita-citanya?
A: Menurut kami, yg pertama harus dilakukan sang anak adalah
membicarakan semua keinginan&apa yg ia rasakan kepada orang tuanya. Jika
orang tuanya masih terus memaksa, maka ia harus berani mengmbil keputusan dgn
berbagai konsekuensi yg harus ia terima. Jika ia memilih utk meraih cita-citanya,
maka ia harus siap dgn segala kosekuensinya. Tetapi, sekeras-kerasnya
pemikiran&keinginan orang tua, mereka masih punya hati nurani. Masa mereka
tidak luluh melihat kerja keras&usaha sang anak mewujudkan cita-citanya?
8. Rama Revaldi (Kel 8)
Q: Apa yg menyebabkan gagalnya cita-cita seseorang?
A: Orang tsb tidak bekerja keras utk mewujudkan cita-citanya. Selain
bekerja keras, juga harus disertai dgn doa&usaha yg gigih. Manusia hanya
dapat berusaha&berencana, tetapi yg mnentukan segalanya adalah Tuhan.
9. Bagus Asidik (Kel 9)
Q: Mengapa usaha butuh kerja keras?
A: Karena, bila dikerjakan dgn setengah hati menurut kami itu bukan
usaha namanya. Usaha itu adalah perjuangan seseorang utk meraih apa yg ia
inginkan. Bila tdk disertai perjuangan, bagaimana keiginan itu dpt terwujud??
10. Dondwi (Kel 10)
Q: Dapatkah pandangan hidup berbeda dgn ideologi?
A: Menurut kami, bisa. Karena, pandangan hidup itu pendapat/pertimbangan
yg dijadikan pegangan, pedoman&petunjuk hidup di dunia. Jika ideologi di
negaranya tdk sesuai dgn pendapat yg ia miliki, otomatis individu tsb tdk menjadikannya
sbg pandangan hidup. Pandangan hidup bisa saja didapatkann melalui pengalaman,
wawasan, atau bisa juga lingkungan