nama : yunita eka m
kelas : 3PA14
npm : 19513603
tugas ke 2 softskill
1. DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.
2. STRUKTUR FORMAL DAN INFORMAL
Pengorganisasian sebagai fungsi dari Manajemen meliputi :
Struktur Formal : Struktur yang diakui oleh pihak yang berwenang dengan ketetapan hukum. Misalnya koperasi, CV, PT, Struktur pemerintahan, dan sebagainya.
Struktur Informal : Struktur yang nyata ada dan berfungsi, tetapi tidak diakui oleh pihak yang berwenang. Misalnya adat-istiadat.
3. MANFAAT STRUKTUR FUNGSIONAL DAN DIVISIONAL
Komunikasi dan jaringan keputusannya sederhana
Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada tingkat manajemen puncak
Dapat mendelegasikan keputusan operasional sehari-hari
Menyederhanakan pelatihan spesialis fungsional
Menyederhanakan pelatihan untuk para spesialis fungsional
Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi
Manfaat Struktur Divisional :
Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
Dapat mempertahankan spesialisasi pada tiap divisi
Membuka kesempatan karir
Menimbulkan kompetisi di dalam organisasi
4. Kerugian Struktur Fungsional :
Menyebabkan spesialisasi yang sempit
Mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan antar fungsi
Mengakibatkan sulitnya koordinasi diantara bidang-bidang fungsional
Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis, sehingga membuat perubahan
Membatasi pengembangan keterampilan manajer yang lebih luas
Kerugian Struktur Divisional :
Mengakibatkan turunnya komunikasi antara spesialis fungsional
Sangat potensial untuk ketidakkonsekuenan antar divisi
Biaya relatif tinggi
5. Contoh Kasus Dalam Organisasi
Pada contoh kasus dalam organisasi kali ini saya tertarik dengan kasus PSSI yang sudah sering bermasalah. Dari beberapa sumber mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena kurang pandai dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam organisasi PSSI tersebut. Padahal PSSI berada dibawah naungan pimpinan Indonesia dan organisasi sepak bola yaitu FIFA (Federation International Football Asosiation). Tetapi organisasi ini tetap tidak menunjukkan kinerja yang baik dan membuat nama PSSI menjadi jelek di Indonesia bahkan di mata dunia.
Hal utama yang menyebabkan organisasi PSSI bermasalah dan terlihat kacau dikarenakan pemimpin organisasi yaitu Nurdin Khalid yang gagal dalam memimpin dan mengelola organisasi ini. Sudah banyak kasus yang menimpa pemimpin organisasi ini, yang paling utama adalah masalah korupsi yang dia lakukan terhadap dana-dana yang harusnya dialokasikan untuk kemajuan sepak bola negeri ini, dia masukan ke dalam rekening pribadinya sendiri dan itu sebagai bukti bahwa dia pernah menjadi pidana kasus korupsi PSSI. Dan dari akibatnya, FIFA melayangkan surat penurunan kepada Nurdin Khalid untuk meninggalkan kursi sebagai ketua PSSI, tetapi surat itu malah ditutupi dari publik.
6. SUMBER :
Hari Purnomo, Setiawan., Zulkieflimansyah (1996). Manajemen Strategi: Sebuah Konsep Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Abdul Mukhyi, Muhammad, Hadi Saputro, Ima. (1995). Pengantar Manajemen Umum. Depok : Universitas Gunadarma.
Actuating Dalam Manajemen
DEFINISI ACTUATING
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya
PENTINGNYA ACTUATING
Untuk mencapai keteraturan, kelancaran, dan kesinambungan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Untuk mencapai efisiensi, yaitu suatu perbandingan terbaik antara input dan output.
Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif-alternatif, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program sebagai bentuk usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
4 tingkat kemampuan dasar dalam kegiatan perencanaan:
Insight: kemampuan untuk menghimpun fakta dengan jalan mengadakan penyelidikan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang direncanakan.
Forsight: kemampuan untuk memproyeksikan atau menggambarkan jalan atau cara-cara yang akan ditempuh, memperkirakan keadaan-keadaan yang mungkin timbul sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan.
Studi eksploratif: kemampuan untuk melihat segala sesuau secara keseluruhan, sehingga diperoleh gambaran secara integral dari kondisi yang ada.
Doorsight: kemampuan untuk mengetahui segala cara yang dapat menyamarkan pandangan, sehingga memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan.
Planning jangka panjang memiliki 2 karakteristik utama, yaitu:
Tujuan dan sasaran: merupakan dasar bagi strategi perusahaan
Peramalan (forecasting) jangka panjang: langkah awal sebelum membuat perencanaan
PRINSIP ACTUATING
Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuatingantara lain:
· Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
· Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
· Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
· Menghargai hasil yang baik dan sempurna
· Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
· Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
· Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya
sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki